Selasa, 29 Maret 2016

Lailatul Jum'atin Jannah - 3614100013


SEJARAH KOTA BOGOR

 Bogor merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Barat dan letaknya berdekatan dengan kota Jakarta. Berbeda dengan kota- kota yang ada, kota Bogor berada di tengah- tengah daerah kabupaten Bogor sehingga menjadi Pusat Wilayah Bogor.
Istana Bogor tempo dulu
Kota Bogor dikenal sebagai kota Hujan, pada kenyataannya kota ini sering mengalami hujan atau memiliki curah hujan yang tinggi. Menurut para ahli sejarah, konon Bogor pada zaman dahulu merupakan tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanegara yaitu pada abad ke-5. Selain itu kerajaan- kerajaan lainya juga mulai dibangun pada wilayah ini karena dulunya kota Bogor merupakan kota yang sangat tenang dan juga di halangi oleh banyaknya bukit dan gunung sehingga dipercaya aman dari serangan musuh. Salah satu kerajaan lain yang ikut berada di wilayah Bogor tersebut adalah Kerajaan Sunda dengan ibu kota pemerintahan Pakuan atau Padjajaran. 

Selain dikenal dengan sejarah kerajaannya, kota Bogor dikenal dengan sejarah colonial Belanda. Saat itu Bogor direncanakan untuk dibuat sebagai tempat perisitirahatan para Jendral Belanda yaitu Gubernur Jendral Gustaaf Willem Baron Van Imhoff dengan membangun Istana Bogor serta dibangun pula Jalan Raya Deandless yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan kota Bogor. Selain itu saat Belanda menduduki wilayah Bogor, mereka mulai menyatukan daerah- daerah yang ada di Bogor dan juga menamai Puncak sebagai Biitenzorg yang berarti aman atau tentram.

MENGENAL KOTA BOGOR

Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga ibu kota Jakarta dengan kondisi alam yang relatif lebih nyaman dibandingkan kota penyangga lainnya sehingga menjadi alternatif permukiman bagi penduduk, baik yang datang dari sekitar Bogor maupun dari daerah lainnya.
Tugu Kunjangan
Istilah-istilah Kota Bogor ialah sebagai berikut :

Bogor Kota Hujan
Bogor dikenal sebagai kota hujan karena memiliki curah hujan tahunan yang lebih tinggi dari daerah lain di Indonesia. Curah hujan rata-rata pertahun di Bogor adalah 3.500 hingga 4.000 milimeter.
Bogor Kota Angkot
Bogor juga dikenal sebagai kota sejuta angkot. Menurut Arya Bima, walikota Bogor, yang dikutip dari Kompas online pada tanggal 7 Mei 2014, jumlah angkot di Bogor adalah 3.412 unit. Hampir seluruh ruas jalan di Kota Bogor dilewati oleh angkot yang saat ini memiliki 23 trayek.
Bogor Kota Angkot
Pertanian Bogor (IPB) telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19.

PETA DELINIASI DAN DESKRIPSI BATASAN WILAYAH

Peta Administraai Kota Bogor

 

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat.
Letak  Geografis         : 106°43’ - 106°51’BT dan 30°30’ - 6°41’ LS.
Luas Wilayah :  118,5 km2
Ketinggian rata-rata : 190-330 mdpl
Tingkat Kemiringan     : 0 – 15 %
Suhu rata-rata : 26oC
Kelembapan Udara : >70%
Jenis Tanah                : latosol coklat kemerahan (kedalaman efektif tanah >90 cm)
Tekstur Tanah : halus
Batas Wilayah Kota Bogor
Utara : Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor
Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Timur : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor
Barat : Kecamatan Kemang dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor
Administrasi
Secara administartif Kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa, 210 dusun, 623 RW, 2712 RT.
Luas Kecamatan :
Kecamatan Bogor Utara         : 1.772 ha
Kecamatan Bogor Selatan     : 3.081 ha
Kecamatan Bogor Tengah     : 813 ha
Kecamatan Bogor Barat         : 3.285 ha
Kecamatan Bogor Timur        : 1.015 ha

Kecamatan Tanah Sareal       : 1.884 ha
Kecamatan Bogor Barat
Kecamatan Bogor Selatan
Kecamatan Bogor Tengah
Kecamatan Bogor Timur
Kecamatan Bogor Utara
Kecamatan Tanah Sareal
Menteng
Cilendek Barat
Cilendek Timur
Curug
Curug Mekar
Semplak
Bubulak
Situ Gede
Balungbang Jaya
Margajaya
Loji
Sindangbarang
Gunungbatu Pasir
Mulya Pasir Jaya
Pasir Kuda



Bondongan Cikaret
Empang Batutulis Cipaku
Lawang Gintung
Pakuan Mulyaharja Pamoyanan Ranggamekar Genteng Muarasari Harjasari Kertamaya Bojongkerta Rancamaya
Pabaton
Paledang
Gudang
Cibogor
Ciwaringin Kebon Kelapa Panaragan
Babakan Pasar
Babakan
Sempur Tegal Panjang
Tajur
Sukasari Baranangsiang Katulampa Sindangrasa Sindangsari
Cibuluh
Tegal Gundil
Bantarjati
Tanah Baru
Cimahpar
Ciluar
Ciparigi
Kedunghalag
Tanah Sareal
Kebon Pedes
Kedung Badak
Kedung Jaya
Kedung Waringin
Sukadamai
Sukaresmi
Cibadak
Kencana
Mekarwangi
Kayumanis

Sumber : RTRW Kota Bogor Tahun 2011 - 2031

GAMBARAN KONSTELASI WILAYAH DALAM LINGKUP WILAYANG YANG LEBIH LUAS

Peta Konstelasi Kota Bogor Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Provinsi Jawa Barat, sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Penetapan PKN dan PKW di Provinsi Jawa Barat mengacu pada RTRWN. 

Posisi Kota Bogor di Sistem Perkotaan Provinsi
Dari tabel sistem perkotaan provinsi Jawa Barat dapat diketahui bahwa Kota Bogor sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional) dan PKNp (Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi). Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.
Sedangkan Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp) di Jawa Barat, yaitu :
Penetapan Kawasan Perkotaan Bodebek (Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi) sebagai PKN dengan peran menjadi pusat koleksi dan distribusi skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.

Kota Bogor sebagai PKNp (Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029)
 
Untuk fasilitas minimum yang tersedia di PKN adalah:
a. Perhubungan : pelabuhan udara dan/atau pelabuhan laut dan/atau terminal tipe A
b. Ekonomi : pasar induk antar wilayah
c. Kesehatan : rumah sakit umum tipe A atau B
d. Pendidikan : perguruan tinggi
Sedangkan PKNp adalah kawasan perkotaan yang berpotensi pada bidang tertentu dan memiliki pelayanan skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.
Fasilitas minimum yang tersedia di PKNp adalah pusat bisnis kegiatan utama yang akan dikembangkan berskala nasional maupun internasional, serta akan diusulkan menjadi PKN.

 FUNGSI UTAMA DAN PENDUKUNG YANG DIARAHKAN

Bogor berada dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Barat dan secara regional mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan Provinsi DKI Jakarta khususnya dalam lingkup Kawasan Jabodetabekpunjur. Keterkaitan ini terlihat pada pola aktiftas pergerakan penduduk antara Kota Bogor dan kota-kota lainnya dalam lingkup Jabodetabekpunjur. Hal ini membentuk sistem dan struktur pelayanan kegiatan yang memerlukan penanganan dalam hal pembagian peran dan fungsi masing-masing kota di wilayah tersebut.
Peran dan fungsi Kota Bogor dipengaruhi oleh potensi dan kemampuan tumbuh dan berkembangnya Jakarta sebagai ruang tempat kehidupan dan penghidupan warga kota dan sekitarnya serta arahan kebijakan penataan ruang regional seperti RTRWN, RTRWP Jawa Barat, Perpres Jabodetabekpunjur dan RTRW Kabupaten Bogor sebagai wilayah tetangga.
Arahan Pola Ruang dalam Perpres No 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur
 
Kedudukan Kota Bogor di lingkup regional
Dengan mempertimbangkan perkembangan kota-kota di wilayah Jabodetabek dan potensi
pengembangan internal Kota Bogor kedepan yang akan menjadi kekhasan dan keunggulan kompetitif maka fungsi unggulan Kota Bogor diarahkan pada :
a.    Jasa, pengembangan diarahkan kepada kegiatan jasa pendidikan, penelitian, akomodasi, konvensi, kesehatan. Jasa tersebut baik untuk melayani kebutuhan penduduk Kota Bogor maupun untuk penduduk sekitarnya dalam kapasitasnya sebagai bagian dari PKN.
b.    Pariwisata, pengembangan kegiatan wisata diarahkan kepada wisata kuliner, belanja, budaya, iptek, rekreasi dan hiburan.
c.    Perdagangan, fokus pengembangan diarahkan kepada pengembangan sentra agribisnis, otomotif, elektronik untuk melayani penduduk internal maupun eksternal Kota Bogor.
d.    Perumahan, jenis kegiatan perumahan yang dikembangkan di Kota Bogor adalah jenis perumahan dengan KDB rendah.

Dalam RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kota Bogor 2005-2025, memiliki visi sebagai :
“Kota Jasa yang Nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan yang Amanah”
Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah Kota Bogor tahun 2005-2025 tersebut ditempuh
melalui 4 misi pembangunan sebagai berikut :
1.    Mengembangkan perekonomian masyarakat dengan titik berat pada jasa yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Pembangunan diarahkan pada peningkatan kemampuan ekonomi rakyat yang memprioritaskan pembangunan ekonomi dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Pengembangan sektor jasa agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing.
2.    Mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan aman (beriman) dengan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan. Pembangunan diarahkan kepada penampilan kota yang bersih, indah, tertib dan aman serta berwawasan lingkungan. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan akan terus ditingkatkan untuk dapat mengarah kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga masyarakat kota dapat merasakan kenyamanan kotanya.
3.    Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang beriman, berketerampilan, sehat, cerdas dan sejahtera. Pembangunan yang diarahkan kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga masyarakat Kota Bogor memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi dengan tetap memiliki kadar keimanan disertai keterampilan yang memadai agar mampu menjadi masyarakat mandiri.
4.    Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan effisien serta menjunjung tinggi supremasi hukum. Penyelenggaraan pemerintahan diarahkan kepada pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan Clean Government, sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat disertai penegakan supremasi hukum.
Sumber : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Jawa Barta tentang RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 dan Profil Kota Bogor di Bappeda Kota Bogor

RONA KONDISI EKSISTING YANG ADA

Penggunaan Lahan

Dari segi pola penggunaan lahan, dengan luas wilayah Kota Bogor 11.696,05 ha. Kawasan tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Kawasan terbangun yang mencakup kawasan perumahan, permukiman, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, fasilitas umum, industri, komplek militer, kantor pemerintahan, jasa, perdagangan campuran. Luas kawasan terbangun adalah 5.340,40 ha. Luas kawasan permukiman dan perumahan adalah 4.617,26 ha atau sekitar 39,47%, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya menempati luas 250,25 ha atau 2,14%. Kawasan indutri, jasa, dan perdagangan campuran menempati luas 362,35 ha atau sekitar 3,10%. kompleks militer dan kantor pemerintahan menempati luas 110,54 ha atau 0,95 %.
·         Kawasan tidak terbangun yang mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman, tanah kosong, TPU, kolam, situ, dan sungai. Luas kawasan tidak terbangun ini adalah 6.355,65 ha. Kawasan tidak terbangun yang merupakan kawasan hijau yang mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman menempati luas 5.111,31 ha atau 45,12%. Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun yang berbentuk kawasan biru yang mencakup kolam, situ dan sungai menempati luas 235,32 ha atau 2,01%. Sedangkan sisanya adalah tempat pemakaman umum yang menempati luas 141,76 ha atau 1,21% dan tanah kosong seluas 867,27 ha atau 7,42%.


Peta Penggunaan Lahan Kota Bogor 2012


Demografi
Demografi Kota Bogor dijelaskan dalam data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kepadatan penduduk
 Data Jumlah Penduduk Kota Bogor
Jumlah penduduk Kota Bogor  berdasarkan jenis kelamin tahun 2014
Sumber : BPS Kota Bogor

Diagram batang jumlah penduduk Kota Bogor 2003-2035
Sumber : Dinas PU DKI Jakarta

Data Kepadatan Penduduk di Kota Bogor


Kepadatan penduduk Kota Bogor tahun 2014
Sumber : BPS Kota Bogor

Ekonomi

Perekonomian daerah dapat dilihat dari gambaran Produk Domistik Regional Bruto baik berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku. Selain itu perekonomian daerah dapat dilihat dari tingkat inflasi, investasi, pajak dan retribusi, pinjaman daerah, dana perimbangan, atau sumber penerimaan daerah lainnya.

PDRB Kota Bogor 2010-2013
Besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 19.535.008,93 mengalami peningkatan dari Rp. 17.323.335,99 di tahun tahun 2012. Secara konstan naik dari tahun ke tahun sekitar Rp 2.000.000,00. Berdasarkan kontribusi persektor PDRB terlihat bahwa perekonomian Kota Bogor sebagian besar ditunjang dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Salah satu indikator ekonomi yang penting untuk menggambarkan kemakmuran masyarakat secara makro adalah bila dilhat perkapita penduduk, semakin tinggi nilainya semakin baik kesejahteraan di suatu wilayah yang bersangkutan. Pendapatan perkapita penduduk Kota Bogor terus mengalami peningkatan yang signifikan selama periode 2010 -2013.

Sosial-Budaya

Sosial

Ketenagakerjaan
UMK
Jumlah Penduduk Miskin

Kebudayaan

Tari Rampak Gendang adalah Kesenian yang memadukan suara kendang yang dinamis dengan musik gamelan salendro yang bersifat ceria. Pemain kendang terdiri atas 6-15 orang, sedangkan nayaga (pemain gamelan) terdiri atas 7-10 orang. Mirip Taiko di jepang yang dimainkan untuk memberi semangat
Tari Rampak Gendang (https://ecikurniasari.blogspot.co.id)
Tari Ketuk Tilu terdiri dari penari wanita yang biasa disebut ronggeng dan nayaga sebagai pengiring musik. Pertunjukan ketuk tilu biasanya dilakukan diarea terbuka baik didalam maupun diluar ruangan, ronggeng biasanya akan menari mengitari lampu yang berkaki (sunda = obor). Pertama dilakukan tatalu (membunyikan alat musik) dengan tujuan untuk memanggil penonton, setelah para penonton banyak pertunjukan akan diawali dengan tari pembuka, yaitu para penari wanita (Ronggeng) memasuki gelanggang, menari bersama mengitari lampu oncor, gerakan tarinya disebut jajangkungan dan wawayangan dan gerakannya sudah ditata terlebih dahulu, dengan tempo irama lambat. Setelah tarian pembuka baru dilakukan tari bersama antara ronggeng dan penonton laki-laki, dan acara puncak disebut dengan parembut ronggeng. Dalam acara tersebut para penonton berebut untuk menari dengan ronggeng pilihan mereka.

Tari Ketuk Pilu (https:tribunnews.com

 Sarana dan Prasarana

Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kota Bogor pada Tahun 2012 terdiri atas SD 288 unit, SMP 113 unit, dan SMA 47 unit dan SMK 74 unit. Pemenuhan kapasitas bagi setiap fasilitas diukur dari banyaknya anak usia sekolah yang harus ditampung.
Fasilitas Pendidikan Kota Bogor Tahun 2012

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan merupakan penunjang utama dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berikut data Jenis fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bogor tahun 2012.
Kecamatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Balai Pengobatan
Praktek Dokter
Apotek
LabKes
Bogor Selatan
1
4
17
138
11
1
Bogor Timur
1
2
19
194
15
1
Bogor Utara
1
3
22
330
26
8
Bogor Tengah
3
5
22
328
32
7
Bogor Barat
3
5
22
494
22
1
Tanah Sareal
3
5
15
219
13
6



Fasilitas Peribadatan
Fasilitas tempat peribadatan di Kota Bogor 2012 didominasi oleh sarana peribadatan agama Islam, baik berupa masjid maupun musholla. Selain sarana peribadatan bagi agama Islam, Kota Bogor juga dilengkapi dengan sarana peribadatan lainnya, seperti gereja, pura, dan vihara.
Fasilitas Peribadatan di Kota Bogor tahun 2012

Faslitas Olah Raga
Fasilitas yang terdapat di Kota Bogor Berupa Gedung Olahraga, Lapangan Olahraga.

Fasilitas Olah Raga di Kota Bogor tahun 2012
Fasilitas Pemakaman Umum
Makam di Kota Bogor hanya terdapat di Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal, dengan luas total 724.271 m². TPU terbanyak terdapat di Kecamatan Bogor Selatan.


 
Fasilitas Pemakaman Umum Kota Bogor Tahun 2012
Fasilitas Pemadam Kebakaran
Alat-alat yang digunakan dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana yakni berupa alat standar Search And Rescue (SAR) Darat dan Mobil Pemadam kebakaran dari UPTD Damkar. Berikut data mengenai sarana yang dimiliki.

Fasilitas Pemadam Kebakaran Kota Bogor 2012

POTENSI MASALAH

Potensi


Potensi yang terdapat di Kota Kediri berdasarkan RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 dibagi berdasarkan pembahasan tertentu sebagai berikut.

Berdasarkan analisis deskriptif dan analisis scalogram kecamatan dengan potensi pertanian terbesar adalah Kecamatan Bogor Selatan, kecamatan dengan potensi industri terbesar adalah Kecamatan Bogor Utara, kecamatan dengan potensi perdagangan, hotel, dan restoran serta kepadatan penduduk dan potensi perdagangan terbesar adalah Kecamatan Bogor Tengah. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan dengan fungsi pelayanan karena dapat memenuhi ketiga fungsi pelayanan wilayah yaitu fungsi permukiman yang ditunjukkan dengan kepadatan tertinggi, fungsi perekonomian yang ditunjukkan dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi dan fungsi pelayanan yang ditunjukkan dengan ketersediaan fasilitas umum terlengkap.
Namun, kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Kecamatan Tanah Sareal, karena selain wilayahnya luas, berdasarkan peringkat potensi yang dimiliki hampir semuanya menduduki peringkat menengah ke atas. Berdasarkan uji korelasi
Potensi Kota

Masalah

Masalah yang terjadi di Kota Kediri berdasarkan RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 dijelaskan dalam aspek sebagai berikut :

Masalah Prospek Pengembangan Struktur Wilayah
 
-Terjadinya pengelompokan atau pemusatan fasilitas pada daerah tengah sehingga timbul disparitas pembangunan. 
Masalah Jaringan Prasarana Transportasi 
-Kemacetan yang berasa di beberapa titik simpul transportasi karena merupakan jalan utama dan kepadatan pemusatan fasilitas. Pada umumnya terjadi di sekitar pasar atau kawasan pertokoan dengan penataan sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan yang bersinggungan langsung dengan kendaraan yang memiliki intensitas sangat tinggi.
Masalah Daerah Rawan Bencana
1.      Rawan bencana yang terdapat di Kota Bogor adalah rawan bencana longsor dan rawan bencana banjir. Terdapat beberapa kawasan yang berpotensi mengalami bencana tersebut seperti: daerah yang sering longsor umumnya di sekitar tebing sungai, sedangkan daerah yang rawan banjir hanya merupakan titik genangan yang tersebar pada setiap kecamatan. Untuk kawasan rawan kebakaran terutama di kawasan permukiman padat, di mana jarak antar rumah berdempetan dengan akses jaringan jalan yang minim.